Wednesday, June 19, 2019

Jangan melihat kebelakang sedikitpun saat melompat

Ya melihat ke belakang biasanya akan membuat kita berfikir macam macam dan sulit melompat ke tempat baru. Bagaimana tidak, kenyamanan masa lalu anda akan hilang dalam sekejap dan anda akan bertempur dengan batasan mental anda saat beradaptasi di tempat baru.
Bertemu dengan sistem baru, lingkungan baru, dan tentunya target baru dari bos yang karakternya jelas berbeda dengan bos lama anda. Lagi lagi perkataan dari kolega lama saya mendapatkan kata yang cukup saya pegang sampai sekarang, yaitu "loyalah pada pekerjaan bukan pada bos". Artinya kita selalu memperbaiki kerja kita bukan karena bos, tapi karena memampukan diri sesuai kompetensi yang dibutuhkan kerja kita. Jadi anda tidak tergantung bos, jika bos anda ganti anda tetap kompeten pada pekerjaan anda.
Awal puasa tahun ini saya harus meninggalkan kota yang santai, jarak rumah dan tempat kerja yang dekat, hanya 7 menit dari rumah, posisi kerja yang diidamkan orang, atau rumah yang saya bangun dengan jerih payah saya. Bahkan yang paling berat keluarga harus ditinggal sementara waktu... Aaarrgghhh semacam inilah jika anda melihat ke belakang, anda bisa jadi tidak akan pernah melompat, karena tidak fokus melewati jurang batas kenyamanan.
Alhamdulillah dengan dukungan keluarga dan pengalaman saya yang tidak diketahui banyak orang, seperti ikut jaga fotobox di pasar malam dengan tidur ditrotoar beberapa bulan, tidak punya kos di perantauan dan sales freelance pisau militer ke seluruh kavaleri jawa yang semua menempa mental yang saya uji lagi sekarang, ya di usia 35 yang seharusnya sudah terfokua. Mulai hidup di kos dengan fasilitas minim dan beban kerja awal yang pastinya sangat penting sebagai first impression karir anda di tempat baru, anda perlu fokus lebih.
Ya jarak saya berpindah sekitar 200km dari keluarga memang sebuah tantangan saya plan hanya hitungan minggu. Mulai jalan2 tiap hari lewat google street view, grup jual beli dan sewa kontrakan, sewa motor untuk kenalkan keluarga ke kota semarang, cari info sekolah untuk anak, sampai putar putar cari kontrakan rumah dengan mendatangi semua perumahan yang ada seperti awal di jombang dulu. Bedanya, sekarang sudah anak 2, fisik tidak hanya dipikirkan saya dan istri, tapi juga kesiapan mental dan fisik anak anak.
Akan banyak orang bertanya, mencibir dan menggoda. But fokus untuk melompat, persiapkan tenaga dan mental yang ekstra bukan segampang merangkai kata. Harus disiplin keuangan, pengaturan istirahat yang cukup serta tetap berserah diri sebagai wayang dari Tuhan yang maha segala galanya.
Note, baca dan note lagi untuk kalibrasi plan dengan visi atau tujuan anda. Hilangkan blank spot map baik kerjaan dan lokasi sekitar dengan perlahan tetapi terukur. Jangan memaksakan diri terlalu di luar tujuan utama dulu, yaitu tugas kerja atau job deskripsi baru anda. Karena tujuan anda pertama di tempat baru ini adalah karirnya bukan senang senang.
Setelah hari raya keluarga ikut ke semarang

Alhamdulillah setelah 2 minggu berpisah dengan keluarga, liburan hari raya cukup membasuh dahaga kerinduan dengan mereka. Liburan singkat harus diiringi rencana pindah, ngontrakan rumah, sampai plan wisata tipis tipis untuk tetap jaga senyum keluarga. Plan dengan keseimbangan kerja dan keluarga harus tetap berjalan, kerja fokus tapi yang lebih penting kebahagiaan keluarga. Buat apa kerja susah kalo keluarga tidak bahagia.

Jangan lupa olah raga juga ya biar sehat

No comments:

Post a Comment