Tuesday, May 21, 2019

Karyawan Kontrak? perlukah bertahan?

Fokus berharap pada Tuhan dan Stay positive kata seorang master rekan kerja. Setelah bertahun tahun bekerja dan sampai pada tingkatan managerial dengan sistem "kontrak" posisi tidak terlihat seindah titel jabatan. Ini saya sadari dari awal.

Di seminggu terakhir sebelum meninggalkan PMA di mei 2019, mulai terlihat mana sahabat atau hanya orang yang hanya kita kenal saja di pekerjaan. Mulanya tertawa dan bekerja dengan slogan "Sinergi", begitu anda menanyakan apa yang didapatkan saat anda mengundurkan diri hanya kata yang memaklumkan keadaan atas peraturan dan inilah batas tempurung anda, hmm untung mental saya siapkan dari awal. Tidak ada pesangon karena bukan pegawai tetap, meskipun iya pun anda tidak akan dapat  karena anda mengundurkan diri, mungkin uang pisah iya untuk pegawai tetap. ya mengundurkan diri, mundur dengan baik baik tidak dianggap baik juga oleh peraturan bisnis ini, bahkan ada yang punya trik supaya dipecat untuk dapat pesangon meski sedikit, misalnya absensi jelek berturut turut atau kesalahan fatal tapi gak perlu jadi kriminal juga ya, hehehe. Tapi bukan termasuk saya karena menurut saya hal seperti itu akan menjadikan CV kita cacat karena keluar dengan melanggar peraturan.

Peraturan pemerintah yang anda pilih baru anda rasakan pada saat seperti ini. Dari plan awal saya asumsikan beberapa perkiraan terbaik dan terburukpun ternyata lebih buruk kenyataannya, ya zonk.. hanya tali asih istilahnya yang bisa diharapkan itupun anda harus "mengemis" pada manusia yang anda loyal bantu pekerjaanya. so this is the reality.. sad but true kata metallica but your career just a bussines, just for profit, no more. Jadi anda harus belajar berbisnis dengan membangun CV anda supaya lebih value

Sesuai prediksi saya saat saya masuk pekerjaan ini saya mempelajari apakah pekerjaan PKWTT atau apalah itu, saya sudah terlanjur masuk ke hutan belantara. Apa yang saya lakukan berikutnya??? meninggalkan? tidak semudah itu cari kerja fergusooo, so ya survive dulu dan mencari timing yang tepat untuk keluar dari belantara yang penuh dengan kemungkinan ini. hehe lebay ya mungkin, tapi serius, saya mengatur plan untuk mendapatkan apa yang namanya titel. Meskipun terlihat pemuja jabatan tapi dengan berjalannya umur dan kemampuan anda untuk memampukan diri akan sempurna dengan titel jabatan sehingga dapat bersaing dengan para pencari kerja dimasa mendatang. Saya menyimpulkan ini karena selalu memantau kebutuhan lapangan kerja di Jobstreet, karir.com, job DB dan info info lowongan yang masih dalam jalur karier saya. Dari sana kita bisa tau selain persyaratan umum seperti ijazah minimal dan umur, kita bisa mengetahui skill yang diperlukan dan minimal tahun pengalaman jabatan dengan titel sebelumnya. So, anda bisa memampukan diri dengan terarah. karena perbedaan sekolah, kuliah dan kerja hanya siapa yang mengarahkan. kalo kerja ya ANDA SENDIRI yang mengarahkan. Just open minded dan stay calm but alert. Ikuti arus politik kantor atau apapun itu tp tetap harus kalibrasi dengan kebutuhan di luar. Lebih baik lagi anda bisa jadi karyawan ahli. Ahli yang identik, kompeten dan bukan kaleng kaleng.. Hehe

Puncaknya umur 35 ini langsung mengambil kesempatan untuk melompat begitu ada pelabuhan yang terdapat pintu "Pegawai Tetap". Bersyukur strategi 8 tahun ini saya maksimalkan dengan memampukan diri dan mendapatkan titel "Assistant Manager" tentunya dengan prestasi dan jam kerja yang menghabiskan waktu yang seharusnya untuk keluargapun saya relakan untuk mendapatkan titel mentok saya ini. Bahkan dengan diuji konsultan konsultan dan manager mahal dari luar negeri yang diundang bos untuk melihat kecacatan ilmu saya. Saat mereka mengakuinya tanpa memberikan sertifikat pun bos tak akan membesarkan kepala kita ataupun hati kita. Kenapa begitu? karena anda karyawan "Kontrak".

Kenapa harus sampai punya titel? ya dunia di luar sana lebih kejam dari yang kita kira. bertahun tahun kita pasti jadi katak dalam tempurung. Pada saat masuk kerja saja saya yang kemampuan masih di rata rata pencari kerja harus bekerja keras bersaing. Saya saat di persimpangan karir selalu memilih pekerjaan yang khas, unik dan dengan sedikit pelaku profesi banyak lowongan yang membutuhkan supaya tidak banyak pesaing, ya saya pikir Pengeringan Kayu dan PPIC tepat untuk saya.

Jadi jika anda sudah terlanjur masuk perusahaan yang masih karyawan kontrak, keep it first jika anda tidak percaya diri bersaing di luar. Jadikan diri anda mendapatkan kemampuan yang cukup dan titel yang sesuai dengan target anda, tentu dengan waktu yang selalu anda ukur dan kalibrasi kebutuhan di luar sana.


1 comment: